Hari senin yang sangat melelahkan, bahkan setelah libur di akhir pekan pun tak membuatku fresh sama sekali. Kekurangan tidur yang membuat kepalaku pusing dan badanku lemas, sehingga otak pun tak bisa diajak kompromi. Aku baru saja keluar dari pantri untuk menyeduh kopi, berharap setelah meminumnya aku merasa lebih baik dan bisa kembali fokus untuk bekerja.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYIsiPB22iI
Dengan gontai ku seret langkah kaki yang terasa menanggung beban berat.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBIGgaJ4kJF
Koridor ini sepi di waktu jam kerja, tapi bukan berarti tak ada orang selain aku.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYRe79JxWZb
Didepan sana ada sepasang insan yang tengah berbahagia layaknya di dunia hanya ada mereka berdua, dan aku seperti benda mati yang terpaksa harus melihat kemesraan mereka, membuat kepalaku semakin cenat-cenut dibuatnya.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmiUk0SenL
Kenapa harus sekarang? tak bisakah mereka lewat setelah aku masuk ruang kerjaku agar tidak berpapasan disini. Bagaimana lagi, aku terpaksa harus melewati mereka karena tidak ada jalan lain, kembali ke pantri juga tidak mungkin.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUUUvksiJYP
"Makasih sayang aku seneng banget, biarpun sifat kamu keliatan cuek tapi tetap perhatian, di tengah kesibukan kamu pun masih mau ikut urus persiapan pernikahan kita, aku jadi makin cinta deh sama kamu.." Perempuan yang bergelayut manja pada lelaki berbalut setelan jas mahal itu kini mencium pipinya, yang dicium hanya diam tanpa ekpresi apalagi setelah menyadari kehadiranku.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy7TmO3HoPg
Ahh.. mau pura-pura tidak melihat juga sudah terlanjur.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdlRFoBaYe
Segera ku palingkan muka, dan mempercepat langkahku bermaksud untuk melewati mereka begitu saja.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZVQmCz4iI
"Hey kamu..!" Aku menoleh menatapnya sebagai bentuk jawaban dari seruannya.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQRfu7MrkFU
"Kenapa kamu begitu tidak sopan, disini ada CEO dan calon istrinya loh, tapi kamu lewat tanpa menyapanya terlebih dulu. Dimana letak sopan santunmu sebagai bawahan hah?" Ucap perempuan itu dengan congkaknya.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBGU0RZAiVA
Kukira dia tidak menyadari keberadaanku, atau tidak akan mempermasalahkannya karena sedang sibuk bermesraan, tapi ternyata dia mau menegurku dengan menggunakan kedudukannya. Ok baiklah..
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ78LSGhhbok
"Maaf nona mungkin anda tidak mendengarnya, Saya sudah menyapa tadi." Benarkah...? Tentu saja itu bohong.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7DEanT6TDP
"Jadi kau mau bilang aku tuli.." ucapnya tersulut, benar memang aku tidak ada menyapa dengan bentuk kata apapun, tapi kenapa aku harus melakukannya.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQVrJjEuzAu
"Tidak begitu.." jawabku enteng.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkFWFMEbVS6
"Kau.. " geramnya mengarahkan telunjuk pada wajahku. Ingin rasanya aku mematahkan jarinya atau menyiram wajah cantiknya dengan kopi ditanganku.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlzhNjscLUu
"Coba tanya pak CEO apa beliau mendengarnya..!"
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZZtMFxKfoW
Perempuan itu beralih menatap pria yang katanya calon suaminya itu. mengikuti arahan dariku, bodoh memang mau saja aku kerjain.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWmC9HeLFJ
"Sayang apa kamu mendengar dia menyapa?"
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC4abn83nI2
"Hmm.." Yang ditanya hanya bergumam enggan bersuara.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL420hdr3ce
"Baiklah kalo begitu saya mau kembali bekerja." Aku pun segera mengayunkan kakiku sebelum perempuan itu membuka suaranya lagi.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNiNN7VDuGE
"Sudah biarkan saja dia pergi.." Lelaki yang sejak tadi diam itu menghentikan calon istrinya.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTNYh7IFD5
Masih bisa kudengar perempuan itu merajuk pada calon suaminya tersebut. "Sayang aku tidak menyukainya, kamu harus memecatnya ya.."
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6LM3f53YWi
Laki-laki itu tidak terdengar menjawab. Aku hanya berdecak. "Dia tidak akan bisa memecatku begitu saja." Gumam hatiku sombong.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzf5QLtLZx2
Yeaahh kopiku kini sudah dingin, haruskah aku membungnya?.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZPPrSHCJ1Q
***
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTn9g7WICUP
"Assalamualaikum,, aku pulang.." Setelah mencapai rumah, aku menyandarkan tubuhku pada sofa, mengusir rasa lelah untuk sejenak akibat otak dan hatiku yang sudah maratonan.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqg5FFoClTk
"Wa'alaikumsalam,, sayang.. wajahmu pucat sekali..! apa kamu sakit..?" Wanita dewasa yang baru memasuki usia paruh baya dengan jiwa keibuan penuh kasih sayang ini tengah mengkhawatirkanku.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn4ILw7hu6j
"Kei cuma kurang tidur mi.." Yaaa.. sudah empat malam aku tidak bisa tidur dengan baik semenjak mendengar kabar tanggal pernikahan mereka yang telah di tentukan.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGmvsU8Z2Yy
Ini bukan tentang patah hatinya gadis remaja yang akan ditinggalkan menikah oleh kekasihnya atau seseorang yang disukainya, melainkan lebih dari pada itu.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQm1MNZlOT
"Sayang..." Panggilnya sendu, memahami apa yang aku alami.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLD2ojMIBUN
"Kei baik-baik aja, Mami gak perlu khawatir." Kalimat penenang. Tapi semua orang yang tahu posisiku saat ini pasti mengerti aku tidak sedang dalam keadaan baik.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ457EBswwDI
"Apa tadi dia mengajaknya ke kantor..?" Selidik wanita yang kupanggil mami.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ7JSxvG3Tx
Aku menanggapi dengan tersenyum masam seraya memejamkan mata, menahan buliran yang mendesak keluar. Bukan sekali dua kali dia mengajak perempuan itu ke kantor, hanya saja sekarang aku sudah hampir melewati batas ketegaran.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVUoFK0KUkn
"Kemari sayang peluk mami, tidak usah sungkan lagi, menangislah sepuasmu,, keluarkan kesakitanmu." Sosok yang paling pengertian itu merengkuh tubuhku.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDMD2sfNNKP
Air mata yang coba kutahan itu luruh juga, membasahi bahu yang memelukku erat.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHX8wofTgGT
"Mami,,, kei mau pulang kampung.." Tiba-tiba aku menginginkan healing, pura-pura tegar juga menguras energi luar dalam..
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRC1RdmW5SR
"Mami akan menemanimu.." Bukan tawaran tapi ini merupakan penegasan dari mami.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi2LSblxiTj
"Gak usah mi, Kei sendiri aja.." penolakan dariku.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡto9WToK3mW
Aku bukan lari dari kenyataan, lebih tepatnya menghindar untuk sesaat.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj5ndKVmu8C
Sosok yang memeluku saat ini bukanlah ibu kandungku, aku tidak bisa menariknya terlalu jauh sehingga dia harus memilih antara aku atau anaknya sendiri, yang sialnya dia adalah suamiku.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0YbCJzoF7a
"Istirahat lah sayang, mami akan membawakan vitamin ke kamarmu.."
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzW6VfQuMdS
Aku mengangguk atas perintah ibu keduaku tersebut.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZfmWPuCajp
Berkat vitamin yang diberikannya aku bisa tidur dengan nyenyak malam ini dan paginya aku terlihat segar kembali, siap untuk bekerja sebelum cutiku dikabulkan.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQKvB17ajoR
***
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlydzq33MWf
Aku mengangkat gagang telepon yang berada diatas meja kerjaku, baru menyapa dengan mengucap hallo suara disebrang sudah terdengar memberi perintah. "Keruanganku sekarang.." Singkat, padat, jelas, jangan tanyakan siapa penelpon itu, bukan lain ialah sang pemimpin hidupku.. Menyebalkan sekali..
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRYmofrdH40
Tak ayal aku gegas menghampiri ruangannya. "Bapak memanggil saya..?"
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvaMxrR93fn
"Kamu mengambil cuti.. untuk apa?" Laki-laki yang tengah sibuk dengan berkas-berkas itu berbicara. Rupanya secepat ini dia tahu, padahal aku baru mengajukannya kemarin sore sebelum pulang.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfOOWsYvz16
"Urusan keluarga." Aku sengaja menjawabnya Ketus.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdLyNUAMX1
"Pernikahannya dua bulan lagi.." Dia berkata dengan masih menatap berkas, seakan kertas-kertas itu yang diajak bicara.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPJrFU8qE10
Aku muak mendengar penuturannya. Malas juga melayani omong kosongnya.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNXa3mfBIf
"Cih.. yang menikah kan anda, apa kaitannya sama cuti saya sekarang.."
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkknhcuD5rt
"Kamu tidak boleh cuti, aku mau laporan keuangan tahunan.." apa dia sedang mengujiku, memberi perintah tidak masuk akal sekali.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsi3l97yJKu
"Ini baru bulan sembilan pak, saya juga tidak meminta cuti lama, saya hanya ingin pulang kampung. Rindu keluarga apa tidak boleh..?" Ketus aku mengatakannya.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhPgJvPmfA1
"Tidak,, karena aku tidak bisa ikut bersamamu.." Apa salahnya sih, aku kan tidak mengajak atau memintanya ikut, kenapa dia menjadi tidak jelas begitu jawabnya.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzJFxsHhfo
"Saya bisa pergi sendiri. Urus saja persiapan pernikahan anda jangan mengurusi kehidupan saya.." Aku mulai naik pitam, hanya karena masalah pribadi mengambil jatah cutiku di perusahaan saja dipersulit padahal selama aku bekerja disini tidak pernah menyia-nyiakan waktu, aku bisa dibilang termasuk karyawan teladan lah.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwHWUgv8tE
"Tapi kamu masih istriku sha.." ucapnya pelan tapi penuh penekanan, sekarang dia mengakui kalo aku istrinya, istri yang diduakan begitu maksudnya.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpiK8ltSFj
"Kenapa tidak diceraikan saja..!
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5arUSpIV5d
Saya sudah sering meminta talaq kan.." Aku juga berbicara pelan, karena ini kantor dimana orang-orang tidak tahu kalau kami suami-istri.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeVfyaQGJuS
"Kamu tidak akan pernah mendapatkanya.." Jawaban yang serupa seperti sebelumnya,.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNBmAawVoZo
"Wanita mana yang mau di madu, kenapa kamu tidak mengerti juga." Saya mulai frustasi, dia masih tetap pada posisi sebelumnya.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWI5iLbW3uy
"Baiklah..." Ucapku menggantung. aku bergerak mengambil pemotong yang terdapat disudut meja, ternyata pergerakanku tak luput dari perhatiannya.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQVXX0WJDt
"Hanya ada satu cara agar bisa terbebas dari anda, biar saya mati saja kalau begitu." Lanjutku mengarahkan cutternya ke arah pergelangan tangan.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivOoEe7yYn
Dia menangkisnya dengan cepat, kemudian menarikku dalam pelukannya. "Kendalikan dirimu.."
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYkjuaFXdon
"Lepaskan.." tentu aku berontak.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG0RN4TTXwy
"Istighfar sha.." sebelum dia menyuruh pun aku sudah melafalkannya berkali-kali dalam hatiku, agar aku tetap waras, bagaimana pun,, bunuh diri adalah dosa besar, aku hanya ingin menggertaknya saja, Tapi ternyata itu tak ada gunanya.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGfWJOfn7r
Untuk sewaktu-waktu aku diam diposisi ini dengan nafas yang masih menahan sesak di dada, semua jadi satu, hingga ketukan dipintu membuat melepaskan pelukan, begitu terbebas aku segera keluar dari kamarnya, sudah terlalu lama aku didalam, mungkin saja sekertarisnya sudah curiga aku berselingkuh dengan CEO mereka atau jangan-jangan dia mendengar argumen kami.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBWHo9PIdFK
Terserahlah aku tidak mau ambil pusing sekarang, mungkin jika ketahuan tentang status kami aku berharap itu bisa membuat aku terbebas dari situasi tak mendamaikan hidup seperti ini.
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvmcMe8b73d
*****
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyIRSGHQU06
1143Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwEZ8zGRxC
然後按「加至主畫面」